Review Anime : Sukitte Ii na yo (Say "I Love You")

Sukitte Ii na yo adalah anime hasil produksi stuido Zexcs yang rilis pada musim Fall 2012 silam, di musim yang sama dengan rilisnya Bakuman Season 3, Psycho-Pass, JoJo no Kimyou na Bouken, Shinsekai yori, Sakurasou no Pet na Kanojo, Magi: The Labyrinth of Magic, Zetsuen no Tempest, Kamisama Hajimemashita, Jormungand: Perfect Order, Chuunibyou demo Koi ga Shitai, To LOVE-Ru Darkness, Tonari no Kaibutsu-kun, Btooom! dan anime-anime lainnya.

Information :
Episodes: 13
Studio: Zexcs
Genres: Romance, School, Shoujo
Aired: Oct 7, 2012 to Dec 30, 2012
Karena suatu insiden yang terjadi pada masa kecilnya, Mei mempunyai prinsip bahwa teman itu hanya membawa petaka baginya - berteman itu hanya akan menyakitkan dirinya saja.

Insiden tersebut membuatnya menjadi pribadi yang sangat tertutup. Sudah 16 tahun dia hidup dalam kesendirian. Boro-boro pacar, temen aja kaga punya. Dan parahnya, dia berniat untuk meneruskan rekor jomblonya tersebut.

Namun rekornya itu hancur berantakan ketika dia bertemu dengan Yamato, cowok sok gaul paling populer di sekolahnya. Pertemuannya dengan Yamato, lewat tendangan dramatisnya, membuat Mei sadar kalo di dunia ini masih ada sebagian orang yang bisa ia percaya. Semenjak itu dia belajar untuk lebih membuka diri kepada orang lain.
Review :
Story :
Dari sinopsisnya, kita langsung bisa mengetahui kali anime ini bercerita tentang kisah percintaan antara cowok paling populer di sekolah dengan cewek penyendiri.

Klise banget bukan?
Pasti kalian juga nyadar kan kalo udah banyak banget anime romance yang mengambil tema seperti ini?

Yap. Tapi bukan hal ini yang ingin ane permasalahkan.
Klise itu wajar. Rasanya gak mungkin juga kalo harus membuat tema yang original di genre ini mengingat banyaknya anime romance yang sudah dibuat sebelumnya.

Lagipula ane pribadi cukup menyukai hal-hal yang klise.
Meskipun asal mula kisah romance antara Mei dan Yamato itu bisa dibilang aneh, meskipun tema yang diambil sangat lah klise, tapi ane melihat kalo anime ini punya segudang potensi yang bisa digali untuk menghasilkan cerita yang berkualitas. Sejujurnya, ane berharap banyak pada anime ini.

Anime romance dengan pertemuan yang unik

Dan gak butuh waktu lama bagi ane untuk menyadari kalo Sukitte Ii na yo tidak sesuai dengan ekspektasi awal. Ane menyesal karena sudah berharap banyak pada Sukitte Ii na yo.

Kenapa?

Ceritanya itu looooh monoton banget. 
Apakah ada plot twist yang tidak terduga yang bikin kalian gregetan?
Apakah ada cliffhanger yang bikin kalian penasaran sampai gak bisa berenti nonton?

Jawabannya TIDAK untuk kedua pertanyaan diatas.

Secara keseluruhan, ceritanya itu terus berulang-ulang, seakan membentuk suatu siklus : Mei Bete - Yamato Dateng - Mei Nangis - Dicipok langsung kicep - Penonton ngantuk - balik lagi ke awal - dan seterusnya. Singkatnya, terlalu predictable dan hampir tidak ada elemen suprising-nya. Menurut ane, Sukitte Ii na yo kurang kreatif untuk menciptakan suatu konflik yang dapat menghasilkan alur cerita maupun drama yang berbobot.

Satu-satunya yang menarik adalah tentang bagaimana mereka menggambarkan fenomena bullying yang pernah dialami para karakternya. Maknanya benar-benar tersampaikan dengan baik. Mungkin karena fenomena seperti ini sering kali ditemui di kehidupan sehari-hari.

Karakter :
Sejujurnya ane kurang suka dengan lead male character dari Sukitte Ii na yo, Kurosawa Yamato. Bukan karena rambutnya sok keren dia ganteng, kaya, populer, jago di segala bidang dan lain sebagainya. Bukan! sekali bukan karena itu!

Yang ane tidak suka itu adalah bagaimana anime ini menjelaskan bahwa selalu ada alasan yang bagus dibalik semua kebrengsekan yang dilakukan Yamato. Anime ini memaklumi semua kebrengsekan tersebut sebagai kenaifan Yamato dalam memahami hati perempuan.


Sumpah deh itu gak lucu banget!

Bagaimana cara menyelamatkan seorang cewek dari stalker?
Tinggal cipok cewek tersebut didepan si stalker.

Bagaimana cara menghibur cewek yang sedang patah hati?
Tidur bareng aja dengan cewek tersebut, seenggaknya hal itu membuat si cewek jadi merasa lebih dihargai.

Cerdas banget kan?
Sebenernya ane mau ngasih contoh lain yang membuktikan betapa cerdasnya si Yamato ini, ta-tapi nanti malah spoiler :(

Mau diliat dari sudut manapun juga sudah jelas kalo itu adalah kelicikan, bukan kebaikan. Itu sama aja kaya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Rasanya konyol banget ketika melihat Sukitte Ii na yo mencoba menggambarkan hal itu menjadi sesuatu yang romantis.

Selain itu, ane juga kurang suka dengan penggambaran karakter Yamato yang sangat mudah memberikan ciuman. Di mata ane, ciuman kaya gitu murahan banget - gak tersampaikan makna cintanya. Hal itu menyebabkan kisah cinta antara mereka berdua macem gak ada klimaksnya.

Begitu juga dengan Tachibana Mei.
Jujur awalnya ane suka banget dengan penggambaran karakter Mei sebagai gadis anti soial. Ane jadi penasaran dengan bagaimana kehidupan Mei ketika di sekolah, bagaimana pandangan dia tentang lingkungan di sekitarnya, bagaimana interaksinya dengan karakter lain dan lain sebagainya.

Puncak ketertarikan ane pada Mei adalah ketika dia menendang Yamato hingga jatuh dari tangga. Seorang gadis anti sosial punya nyali untuk menendang cowok paling populer di sekolah? Disini lah point yang membuat ane tertarik dengan Sukitte Ii na yo.

Lantas bagaimana kepribadian Mei setelah terikat hubungan dengan Yamato?

Gak tau kenapa tiba-tiba Mei berubah menjadi karakter tsundere pada umumnya. Dan yang paling parah adalah bagaimana mudahnya dia dijinakan ketika bibirnya saling bersentuhan dengan bibir Yamato. Dampaknya, konflik yang terjadi antara duo karakter ini menjadi terlihat sepele.


Kesimpulannya, menurut pandangan ane (dilihat dari kacamata jomblo), hubungan antara Mei dan Yamato itu boring banget. Weak female protagonist and a stupid male protagonist!

Oiya hampir aja kelupaan. Disamping semua yang dijabarkan diatas, ane tetep suka kok dengan development pada diri Mei yang secara perlahan-lahan berevolusi menjadi pribadi yang lebih terbuka dibanding sebelumnya.

Animasi :
Ada 1 hal yang cukup mengganggu bagi ane, yaitu desain karakter untuk karakter cowok (Kurosawa Yamato & Takemura Kai). Tepatnya pada bagian rambutnya. Sebenernya rada gak penting dibahas juga sih, tapi gak ada salahnya juga kan?

Well ane ngerti kok kalo ini anime shoujo, jadi cukup wajar kalo karakter cowok dibuat untuk menarik perhatian dari fans cewek. Tapi kan setting tempat anime ini adalah di suatu sekolah. Harusnya desain karakternya menyesuaikan dengan setting tempat yang diambil. Jujur aja, pas nonton ane selalu ngegerutu sendiri, "Loh emang sekolah di Jepang gak ada peraturan soal rambut ya". Gak tau kenapa kenapa ane cukup terganggu dengan hal sepele seperti itu.

Paragraf diatas gak usah di seriusan yak XD
Overall, animasi dari anime ini bagus kok. Desain karakternya cute dan Background-nya pun nyaman di mata. Meskipun gak ada hal spesial yang membuat artwork dari Sukitte Ii na yo jika dibandingkan dengan anime lainnya.

Soundtrack :
Lagu-lagu yang dijadikan OST di anime ini adalah sebagai berikut :
Opening Theme :
- Friendship ~ for Sukitte Ii na yo by Ritsuko Okazaki

Ending Theme :
- Slow Dance by Suneohair
- Sarari by Suneohair sebagai ED khusus eps. 12

Ane cukup menyukai lagu OST dari anime ini, terutama lagu openingnya. Cute banget.
Nih kalo yang mau denger (versi piano) :

Overall : (74/100)
Terlepas dari kekurangannya, Sukitte Ii na yo tetep enjoyable untuk ditonton kok. Terutama bagi kalian para pecinta anime bergenre romance dan drama. Hanya saja, kalo menurut ane pribadi, tidak ada hal istimewa yang membuat Sukitte Ii na yo bernilai lebih jika dibandingkan dengan anime romance lainnya.

(+) Backstory dari para karakternya (yang menyangkut masalah bullying) sangat menarik untuk ditonton
(+) Lagu Openingnya heartwarming banget, apalagi versi pianonya XD

(-) Banyak potensi yang disia-siakan.
(-) Konfliknya terlalu monoton
(-) IMO, hubungan Yamato x Mei boring banget

Seperti biasa, sebagai penutup ane akan memberikan salah satu quote dari karakter Sukitte Ii na yo :

Don't think about the positives and negatives of liking him. Use your words and actions to show him how you feel. You can worry after that - Mutou Aiko

Review Anime : Angel Beats!

Kalo ditanya tentang anime yang paling sedih, pasti jawabannya gak jauh-jauh dari Clannad, Anohana, Angel Beats dan juga anime yang belom lama ini muncul : Shigatsu wa Kimi no Uso & Plastic Memories. Nah kebetulan disini ane pengen mereview salah satu dari anime tersebut, yaitu Angel Beats!

Angel Beats adalah anime hasil kolaborasi dari Jun Maeda dan P.A.Works, yang rilis pada musim spring 2010 silam, di musim yang sama dengan rilisnya Kaichou wa Maid-sama, Yojouhan Shinwa Taikei, K-ON Season 2, Arakawa Under the Bridge, dan anime-anime keren lainnya.

Information :
Episodes: 13
Studio: P.A. Works
Genres: Action, Comedy, Drama, School, Supernatural
Aired: Apr 3, 2010 to Jun 26, 2010

Angel Beats bercerita tentang Otonasi Yuzuru yang secara tiba-tiba terbangun di dunia afterlife dalam keadaan lupa ingatan (Amnesia). Disana dia bertemu dengan Nakamura Yuri, atau yang biasa dipanggil Yurippe, yang sedang memegang senapan dan bersiap untuk menembak seorang gadis berambut silver yang bernama Tachibana Kanade. Gak pake lama, Yuri pun langsung menghasut Yuzuru agar dia mau bergabung dengan Shinda Sekai Sensen (Afterlife Battlefront) untuk melawan gadis tersebut, yang dianggapnya sebagai Tenshi (Malaikat). Tidak percaya dengan perkataan Yuri, Yuzuru pun mencoba untuk berbicara dengan gadis cantik tersebut. Hal yang tak diinginkan pun terjadi, gadis tersebut malah menusuk Yuzuru dengan Hand Sonic miliknya.

Singkat cerita, akhirnya Yuzuru pun memutuskan untuk bergabung dengan Shinda Sekai Sensen sambil mencari tahu tentang dunia afterlife yang penuh dengan misteri tersebut.
Review :
Story :
Mengingat kesuksesan Jun Maeda dalam karya sebelumnya (Air, Kanon & Clannad Series), tentu Angel Beats termasuk salah satu anime yang highly anticipated pada musim spring 2010 silam. Layaknya Haibane Renmei, setting tempat yang diambil adalah dunia afterlife sebagai tempat pensucian (Purgatory).

Angel Beats menjelaskan dunia afterlife (versi mereka) melalui operasi-operasi koplak yang dilakukan oleh grup SSS. Dari fakta bahwa "kita tidak bisa mati di dunia afterlife", muncul comedy-comedy slapstick yang tak jarang membuat kira tertawa terbahak-bahak. Dan di akhir episode, Angel Beats mencoba menjelaskan misteri dibalik dunia afterlife sedikit demi sedikit, lewat monolog yang dilakukan oleh Yurippe maupun Yuzuru. Storytelling yang cukup bagus untuk membuat kita jatuh cinta dengan anime ini.


Sayangnya, kualitas cerita dari anime ini menurun belom lama setelah ane menyukainya. Angel Beats terus menerus mengulang pola storytelling yang sama disaat kita sudah bisa melihat kearah mana arah jalan ceritanya mengalir. Setiap episode demi episode mereka menyajikan episode filler yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan main story dari anime ini. Okelah ane akui comedy-nya kocak parah, namun tetap saja cara penyajian cerita seperti ini sangat tidak efektif (Mengingat Angel Beats hanya punya 13 episode).

Dampaknya mulai terasa saat mereka perpindahan genre dari fase comedy ke fase drama. Ada beberapa hal yang terasa dipaksakan dan banyak sekali karakter yang tidak dijelaskan dengan baik (Efek dari terlalu banyak karakter). Singkatnya, kalo menurut ane pribadi, gaya penceritaan yang digunakan Angel Beats tidak mampu dalam memaksimalkan semua potensi dari cerita yang dibangunnya sendiri.

Beruntungnya, drama di episode-episode akhir yang ada di Angel Beats cukup menyentuh dan mempunyai makna yang sangat dalam, yang menjadi nilai plus untuk anime ini. Ditambah lagi dengan BGM dan juga insert song-nya yang berjudul Ichiban no Takaramono yang memperkuat "unsur sedih" di anime ini. Meskipun hanya punya sedikit episode yang tersisa, impact dari drama yang disampaikan cukup besar dan membekas di hati ane (Dan mungkin beberapa dari kalian yang baca review ini).



Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dari anime ini, salah satunya adalah bagaimana cara kita mensyukuri hidup yang telah dianugerahkan kepada kita. Betapa pun kerasnya hidup kita (beratnya masalah yang menimpa kita), kita harus selalu mensyukurinya. Toh kita cuma punya 1x kesempatan hidup kan?

Karakter :
Banyak sekali karakter yang ada di Angel Beats. Di satu sisi, karakter-karakter tersebut sangat membantu dalam memperkaya unsur comedy didalamnya. Dan di sisi lain, karakter tersebut tentu saja menjadi bencana untuk anime ini. Tidak mungkin kan mereka bisa menggambarkan semua karakter tersebut dengan detail didalam 13 episode yang disediakan?

Well, seenggaknya Angel Beats berhasil menggambarkan karakter-karakter utama mereka dengan sangat baik (Otonashi Yuzuru, Nakamura Yuri dan Tachibana Kanade). Ane pribadi cukup menikmati development yang terjadi pada ketiga karakter tersebut.

Oiya hampir aja ketinggalan, kisah romance yang terjadi diantara karakternya pun dikemas dengan rapi. Terutama kisah romance antara Yuzuru dengan Kanade.

Animasi :
Hmm mungkin Artwork Angel Beats masuk ke Top 5 jika dibandingkan dengan anime-anime rilisan tahun 2010 lainnya. Artworknya cukup bagus dan konsisten dari awal sampe akhir. Terutama detail animasi saat concert dan action scene yang bener-bener *wah* banget.

Satu-satunya yang disayangkan dari segi animasi adalah saat scene-scene "dihapuskan" atau "dihilangkan" nya para karakter, sama sekali tidak diberi efek apapun untuk menambah unsur dramatisnya. Dampaknya, scene yang seharusnya bisa berkesan tersebut menjadi sedikit terasa hampa.

Musik :
Lagu-lagu yang dijadikan OST di anime ini adalah sebagai berikut : 
Opening Theme :
- My Soul, Your Beats! by Lia
- My Soul, Your Beats! by LiSA sebagai OP khusus eps. 4

Ending Theme :
- Brave Song" by Aoi Tada
- Ichiban no Takaramono by LiSA sebagai ED khusus eps. 10
- Ichiban no Takaramono by Karuta sebagai ED khusus eps. 13

Kalo menurut ane pribadi, unsur yang paling berperan penting dalam membangun atmosfer sedih di Angel Beats adalah OST-nya, mulai dari Lagu Ending, Insert Song sampai ke BGM-nya. Nih bagi yang mau denger Lagu OST Anime terbaik di Angel Beats :


Begitupun saat comedy scene, gak tau kenapa ane suka banget dengan cara mereka menggunakan BGM sedih disaat memperlihatkan kekonyolan para karakternya. Angel Beats! punya beberapa adegan ngaco yang berhasil mengocok perut karena menggunakan efek slow motion dan dramatisasi dengan dukungan BGM sedih yang rasanya pas banget (Bagi yang sudah nonton, tentu masih ingat dong dengan comedy scene yang ada di episode 5? *Lel).
Overall : (77/100)
Angel Beats adalah salah satu anime yang direkomendasikan untuk semua umur, terutama bagi kalian pecinta anime Romance-Drama.

(+) Komedinya kocak parah
(+) Kombinasi Romance dan Dramanya pas banget
(+) Banyak pesan moral yang bisa dipetik dari anime ini
(+) Artwork dan OST-nya patut untuk diacungi jempol

(-) Storytelling-nya kacau
Yang paling parah dari storytelling Angel Beats adalah cara mereka memperlihatkan tragic backstory dari para karakter percis setelah sepanjang episode mereka bermain-main dengan komedinya. Tentu saja impact-nya gak bakalan kerasa -__-"
(-) Banyak karakter yang tidak digambarkan dengan baik

Sebagai penutup, ini dia salah satu quote paling romantis yang ada di anime ini (diambil dari percakapannya Kanade - Yuzuru) :

Truly and deeply, thank you for giving my life to me - Tachibana Kanade